Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila'nati Allah dan dila'nati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat mela'nati (Al Baqarah, 159)

Selasa, 12 Oktober 2010

Ampera Terpanggang 1 Jam


PALEMBANG (SRIPO)- Jembatan Ampera, ikon kebanggaan Sumsel, di
luar dugaan mengalami musibah kebakaran, Minggu (10/10) malam.
Api membara selama satu jam berasal dari puluhan kios di bawah
jembatan sisi Seberang Ulu yang ludes terbakar.

Kobaran api begitu besar tak terkendali sampai naik ke atas
Ampera sisi kiri dan kanan. Pagar jembatan memuai sehingga
bentuknya tidak lurus lagi. Suasana gelap gulita karena asap
hitam tebal membentuk cendawan raksasa di angkasa.

Warga berinisiatif menahan laju kendaraan yang hendak ke Seberang
Ilir karena khawatir jembatan roboh, tapi puluhan mobil dan motor
dari arah Seberang Ilir tetap nekat menerobos kobaran api itu.
Tak menghiraukan panas dan asap tebal.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Kerugian akibat puluhan
kios pakaian dan manisan yang terbakar belum bisa diprediksi.
Sementara pemiliknya menangis dan ada yang sampai jatuh pingsan.
Informasi di lapangan menyebutkan api mulai membakar kios 7 Ulu
di bawah Ampera pukul 21.45 dan cepat membesar karena kios
terbuat dari kayu. Api diduga berasal dari konter handphone (Hp)
milik Leo, kemudian menjalar ke kios BJ yang baru mendatangkan
100 bal (karung) pakaian.

Petugas PBK mengerahkan kekuatan penuh tetap tak mampu
mengendalikan api dengan cepat. Api teralu besar karena banyak
tumpukan bahan kain dan plastik setinggi tiga meter, sementara
air yang tersedia tidak mencukupi. Pukul 22.00, kobaran api
meluas ke arah Kelurahan 8 Ulu membuat warga setempat khawatir
dan mengungsikan barang mereka. Panas terasa sampai radius 100
Meter.

Tidak lama kemudian api naik ke atas Ampera membuat situasi kian
mengkhawatirkan. Banyak kendaraan dari sisi Seberang Ulu memutar
balik karena takut menembus asap dan kobaran api di sisi kiri dan
kanan Ampera.

Kebakaran di bawah Ampera sempat memacetkan lalulintas. Api
berkobar dari sisi kiri dan kanan jembatan arah seberang ulu.
Jilatan api terlihat jelas di sisi pagar Ampera bercampur asap
hitam tebal. Lampu jalan yang padam menambah gelap suasana. Mobil
dan motor perlahan berusaha melewati jembatan melawan hawa panas.

"Saya cemas saat lewat tadi, panas sekali. Saya takut api
menyambar bensin motor, alhamdulillah akhirnya semua aman-aman
saja," kata Novi yang melintasi jembatan Ampera pukul 22.45.
Sementara petugas PBK dibantu warga kewalahan memadamkan api yang
masih membara sampai pukul 23.30. Pipa besar di bawah jembatan
ikut terbakar, pagar jembatan melengkung karena panas.

Vera, pemilik kios Jhon yang menjual dagangan manisan syok
melihat tempat usahanya ludes terbakar. Dia sempat pingsan dan
ditenangkan keluarganya. "Mengapa bisa begini, habis semua,"
katanya di sela isak tangis.

Ratusan warga mendatangi lokasi kebakaran karena melihat asap
hitam mengepul di angkasa. Ada yang nekat berdiri di atas Ampera
dekat kobaran api dan lainnya di sisi kiri dan kanan jalan bawah
Ampera. Mereka tetap bertahan meski hujan mulai turun pukul
23.00. Sampai pukul 00.30, api belum sepenuhnya dikuasai.
(ahf/lis/mg1/mg4/mg10)

0 komentar: