Pangkalan Balai – Rabu, 25 Agustus 2010. Bermula dari pengumuman di Ruang Guru SMA Negeri 1 Banyuasin I yang menyatakan bahwa seluruh guru diharuskan untuk berphoto untuk pembuatan KPE (Kartu Pegawai Elektronik) yang dilaksanakan di gedung Sedulang Setudung pada Komplek Perkantoran Kabupaten Banyuasin pada hari Selasa dan Rabu tanggal 24 dan 25 Agustus 2010.
Karena guru-guru SMA Negeri 1 Banyuasin I, lebih banyak memilih untuk berangkat pada hari Rabu maka pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di sekolah terpaksaditiadakan dan sebagai gantinya para siswa diberi tugas untuk belajar dirumah masing-masing.
Guru-guru SMA Negeri 1 Banyuasin I, umumnya hadir sekitar pukul 07.30 sampai pukul 08.00 dengan menumpang sepeda motor dan mobil. Setiba disana nampak gedung tersebut telah dipenuhi oleh guru-guru yang lebih dulu hadir.
Untuk itu panitia penyelenggara telah menyiapkan kursi bagi para hadirin, akan tetapi karena jumlah kursi tidak sebanding dengan jumlah guru yang hadir maka banyak diantara mereka yang berdiri dan memenuhi ruang-ruang pembatas antara barisan kursi yang mungkin diperuntukkan untuk tempat lalulalang yang telah atau akan menuju tempat pengambilan gambar. Akibatnya peserta yang telah menempati kursi dan telah antri kesulitan untuk maju. Hal tersebut semakin parah ketika para guru yang datang belakangan dan ikut nyambung berdiri sehingga antrian semakin kacau.
Ternyata yang hadir bukanlah guru-guru yang berasal dari kecamatan Banyuasin I saja, karena disana kami berjumpa dengan rekan-rekan sejawat yang berasal dari kecamatan lain seperti kecamatan Talang Kelapa, Pulau Rimau dan Tanjung Lago. Pantaslah kalau jumlahnya begitu banyak.
Karena keadaan yang demikian kacaunya, sekitar pukul 09.00 panitia penyelenggara sempat menghentikan proses yang sedang berlangsung dan meminta para hadirin untuk tertib. Kurang lebih satu jam proses pengambilan photo dihentikan dan diadakan musyawarah yang diikuti oleh perwakilan dari tiap kecamatan demi tertibnya acara tersebut. Walhasil acara dilanjutkan kembali, sebagian hadirin diminta menunggu diluar gedung.
Akan tetapi tak berapa lama kemudian keadaan kembali kacau, karena sebagian mereka yang diluar kembali masuk kedalam gedung. Dan panitia penyelenggarapun kewalahan dan angkat tangan, pelaksanaan pengambilan gambar untuk KPE pun dihentikan pada pukul 12.00. Kapan dilanjutkan? Jawabnya menunggu pemberitahuan selanjutnya.
Mudah-mudahan kejadian hari ini tidak terulang lagi, dan kiranya dapat menjadi pelajaran berharga bagi panitia. Betapa tidak, berapa kerugian yang diakibatkan kejadian ini? Kerugian materi sudah pasti, karena setiap mereka yang hadir telah mengeluarkan ongkos kendaraan sekitar Rp 25.000,00 sampai Rp 50.000,00 bahkan lebih tergantung jarak tempuh mereka. Dan kerugian lainnya adalah para siswa yang terpaksa diliburkan karena gurunya ke Pangkalan Balai.
Akan tetapi dibalik semua itu ada juga hikmahnya, setidaknya acara tersebut dapat menjadi ajang reuni dan tempat temu kangen dengan sahabat-sahabat lama yang kini berbeda tempat mengajar.
Dan yang lebih utama lagi kiranya kehadiran kita disana bukanlah kehadiran yang sia-sia belaka, semoga kehadiran kita bernilai ibadah dan dapat menjadi ujian kesabaran kita di bulan Ramadhan ini. Kiranya kehadiran kita disana dapat menambah pahala dan setiap perbuatan ternilai sebagai pemberat amal kebaikan. Aamien…(syai)
Karena guru-guru SMA Negeri 1 Banyuasin I, lebih banyak memilih untuk berangkat pada hari Rabu maka pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di sekolah terpaksaditiadakan dan sebagai gantinya para siswa diberi tugas untuk belajar dirumah masing-masing.
Guru-guru SMA Negeri 1 Banyuasin I, umumnya hadir sekitar pukul 07.30 sampai pukul 08.00 dengan menumpang sepeda motor dan mobil. Setiba disana nampak gedung tersebut telah dipenuhi oleh guru-guru yang lebih dulu hadir.
Untuk itu panitia penyelenggara telah menyiapkan kursi bagi para hadirin, akan tetapi karena jumlah kursi tidak sebanding dengan jumlah guru yang hadir maka banyak diantara mereka yang berdiri dan memenuhi ruang-ruang pembatas antara barisan kursi yang mungkin diperuntukkan untuk tempat lalulalang yang telah atau akan menuju tempat pengambilan gambar. Akibatnya peserta yang telah menempati kursi dan telah antri kesulitan untuk maju. Hal tersebut semakin parah ketika para guru yang datang belakangan dan ikut nyambung berdiri sehingga antrian semakin kacau.
Ternyata yang hadir bukanlah guru-guru yang berasal dari kecamatan Banyuasin I saja, karena disana kami berjumpa dengan rekan-rekan sejawat yang berasal dari kecamatan lain seperti kecamatan Talang Kelapa, Pulau Rimau dan Tanjung Lago. Pantaslah kalau jumlahnya begitu banyak.
Karena keadaan yang demikian kacaunya, sekitar pukul 09.00 panitia penyelenggara sempat menghentikan proses yang sedang berlangsung dan meminta para hadirin untuk tertib. Kurang lebih satu jam proses pengambilan photo dihentikan dan diadakan musyawarah yang diikuti oleh perwakilan dari tiap kecamatan demi tertibnya acara tersebut. Walhasil acara dilanjutkan kembali, sebagian hadirin diminta menunggu diluar gedung.
Akan tetapi tak berapa lama kemudian keadaan kembali kacau, karena sebagian mereka yang diluar kembali masuk kedalam gedung. Dan panitia penyelenggarapun kewalahan dan angkat tangan, pelaksanaan pengambilan gambar untuk KPE pun dihentikan pada pukul 12.00. Kapan dilanjutkan? Jawabnya menunggu pemberitahuan selanjutnya.
Mudah-mudahan kejadian hari ini tidak terulang lagi, dan kiranya dapat menjadi pelajaran berharga bagi panitia. Betapa tidak, berapa kerugian yang diakibatkan kejadian ini? Kerugian materi sudah pasti, karena setiap mereka yang hadir telah mengeluarkan ongkos kendaraan sekitar Rp 25.000,00 sampai Rp 50.000,00 bahkan lebih tergantung jarak tempuh mereka. Dan kerugian lainnya adalah para siswa yang terpaksa diliburkan karena gurunya ke Pangkalan Balai.
Akan tetapi dibalik semua itu ada juga hikmahnya, setidaknya acara tersebut dapat menjadi ajang reuni dan tempat temu kangen dengan sahabat-sahabat lama yang kini berbeda tempat mengajar.
Dan yang lebih utama lagi kiranya kehadiran kita disana bukanlah kehadiran yang sia-sia belaka, semoga kehadiran kita bernilai ibadah dan dapat menjadi ujian kesabaran kita di bulan Ramadhan ini. Kiranya kehadiran kita disana dapat menambah pahala dan setiap perbuatan ternilai sebagai pemberat amal kebaikan. Aamien…(syai)